Sekolah Kader Pengawas Partisipatif Kota Depok
|
Depok, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Abhan melepaskan secara simbolis sekitar 90 orang yang ikut dalam Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif Kota Depok. Para kader dari kalangan generasi millenial itu bakal terjun ke masyarakat untuk menebarkan virus pengawasan dalam pemilihan wali kota (pilwakot) Depok tahun 2020 dengan melawan politik uang.
"Mudah-mudahan kader pengawas menjadi bagian penting dalam mengawal demokrasi Indonesia di Kota Depok yang akan menyelenggarakan Pilkada 2020," ucapnya di Depok Jawa Barat, Jumat (15/11/2019).
Abhan berpesan agar kader pengawas partisipatif menularkan virus menolak politik uang yang selama ini menjadi hantu bagi demokrasi. Dia memandang politik uang menjadi kejahatan yang luar biasa dalam proses demokrasi tersebut.
"Memberantas politik uang sangat membutuhkan peran serta masyrakat tidak bisa dengan pendekatan hukum semata," ungkap lelaki kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah itu.
Dia menegaskan, lembaga pengawas pemilu membutuhkan partisipasi masyarakat dalam mengawal momen pergantian kepemimpinan kepala daerah. Kata Abhan, masyarakat mempunyai hak dan kewajiban untuk mengawasi. Tak hanya soal pemilu, namun masyarajat juga harus mengawasi jalannya roda pemerintahan.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Nurisman
Artikel ini ditulis ulang dari website Bawaslu RI dengan judul Kader Milenial Pengawas Partispatif Depok Siap Lawan Politik Uang