Lompat ke isi utama

Berita

Abhan Imbau Mahasiswa Tak Antipati dan Ingin Jadi Bagian Pengawas Partisipatif

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Abhan menyampaikan kepada seluruh mahasiswa untuk tidak antipati terhadap proses demokrasi yang terjadi di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat mengisi kuliah umum di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (14/9/2021).

Dalam pemaparannya, Abhan menyadari dunia akademisi dapat mendukung hal berdampak dalam mewarnai proses demokrasi lebih baik. Sebab dia melihat kampus akan terus melahirkan intelektual, memiliki visi misi, dedikasi serta visioner yang dapat membangun demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik.

"Teman-teman mahasiswa jangan antipati terhadap politik dan proses demokrasi karena kita tahu bahwa begitu besar kewenangan dan peran yang dimiliki oleh partai politik," tuturnya.

Dia meminta para mahasiswa memiliki kesadaran agar terlibat proses pemilu atau pemilihan (pilkada) sehingga dapat meringankan sedikit kerja Bawaslu dan KPU. Abhan menambahkan, sosialisasi pencegahan pelanggaran bisa lewat forum diskusi, sosialisasi ke masyarakat, maupun media sosial yang kini sangat dekat dengan kaum muda.

"Begini contoh mencegah politik uang, itu butuh dukungan dari publik peran mahasiswa (sebagai) civil society. Bagaimana (ikut) mengkampanyekan gerakan cegah politik uang," jelasnya.

Abhan menyadari kesadaran pelibatan publik dalam proses demokrasi ini harus dibangun, maka mahasiswa diharapkan memiliki peranan penting.. "Teman-teman adalah bagian untuk berperan mendorong masyarakat untuk berani menolak politik uang dan pelanggaran demokrasi," kata pria kelahiran Pekalongan tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, beberapa mahasiswa pun menyarankan untuk pelibatan dalam peran pengawasan di masyarakat dapat dikawal langsung oleh Bawaslu Sultra. Mahasiswa juga berharap dapat melakukan riset terhadap kerja-kerja yang dilakukan oleh Bawaslu RI hingga jajaran terbawah.

Editor: Ranap THS
Foto: Reyn Gloria

Tag
Berita
Divisi Pengawasan