Supervisi ke Bawaslu Depok, Totok Soroti Kesiapsiagaan dan Kesadaran Demokrasi
|
Depok - Bawaslu Kota Depok menerima kunjungan supervisi dari Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono, di Kantor Sekretariat Bawaslu Kota Depok, Senin (04/08/2025). Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan penguatan kelembagaan dan pengawasan demokrasi di tingkat kabupaten/kota, usai sebelumnya Totok menyambangi Bawaslu Kota Bogor di hari yang sama.
Dalam supervisinya, Totok menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan kesadaran demokrasi di masa non-tahapan, yang justru disebutnya sebagai periode paling krusial bagi kerja-kerja pengawasan di tingkat kabupaten/kota.
“Non-tahapan itu kerja kabupaten/kota. Justru di saat tidak ada tahapan, kita harus lebih aktif turun ke lapangan, memetakan kekuatan masyarakat, mencatat siapa yang aktif di kecamatan, dan memitigasi potensi pelanggaran sejak dini,” pesannya di hadapan jajaran komisioner dan sekretariat.
Totok juga menekankan pentingnya rutinitas dan kedisiplinan sederhana seperti apel setiap hari Senin. Ia menyebut apel sebagai bentuk konsinyering, serupa seperti yang dilakukan di lingkungan militer, guna melihat kesiapan dan kondisi para pegawai serta pengawas.
“Apel itu jadi penting meski di luar tahapan. Karena di situlah kita bisa lihat kesiapan tim kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kerja pengawasan demokrasi memerlukan dua hal utama: modal otak dan mulut. Menurutnya, komunikasi adalah kunci, karena pengawas Pemilu di Indonesia merupakan satu-satunya yang dilembagakan secara formal. Maka dari itu, kemampuan berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para pemilih, menjadi esensial.
“Kerja demokrasi itu ngomong. Kita harus tahu siapa OKP yang aktif, siapa tokoh yang punya pengaruh, dan bagaimana pola komunikasi di masyarakat. Jangan sampai isu Adhoc muncul karena kita sendiri yang tidak turun ke lapangan,” tegasnya.
Totok juga mengajak jajaran sekretariat untuk mendukung kerja pengawasan, meskipun di masa non-tahapan tidak tersedia anggaran khusus. Baginya, kesadaran demokrasi harus dimiliki semua pihak yang bekerja di Bawaslu, baik komisioner maupun staf.
Di akhir arahannya, Totok memberi motivasi untuk menjaga integritas dan semangat kerja, tanpa mental "memble" atau mencari kenyamanan dalam relasi kuasa.
Penulis dan Foto : M. Yudha Aldino
Editor : Azis Nur Fadillah