Sulastio Ajak Staf dan Peserta Magang Pahami Sejarah Pemilu Lewat Tayangan Dokumenter Watchdoc
|
Depok – Dalam kegiatan Selasa Berwawasan (Selaw) yang rutin digelar di Sekretariat Bawaslu Kota Depok, Anggota Bawaslu Kota Depok, Sulastio, mengajak staf sekretariat dan peserta magang untuk menonton tayangan dokumenter berjudul “Sejarah Pemilu dan Demokrasi di Indonesia” dari kanal Watchdoc Image di YouTube, Selasa (02/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bawaslu Kota Depok untuk memperluas wawasan kepemiluan para pegawai dan peserta magang, agar lebih memahami sejarah dan dinamika demokrasi Indonesia dari masa ke masa.
Watchdoc Image sendiri merupakan kanal dokumenter yang menampilkan berbagai karya edukatif dan informatif, termasuk seri Ekspedisi Indonesia Biru, yang membahas isu sosial, lingkungan, dan politik. Tayangan yang ditonton kali ini menyoroti perjalanan panjang Pemilu di Indonesia, mulai dari kegagalan rencana pemilu pada 1946 dan 1964, hingga pelaksanaan pemilu rutin sejak 1977 di masa Orde Baru dan 1999 di era reformasi.
Dalam sesi diskusi setelah pemutaran film, Sulastio menekankan pentingnya memahami sejarah pemilu dari berbagai aspek, baik hukum, politik, maupun sosial. Menurutnya, sebagai bagian dari lembaga pengawas pemilu, pengetahuan tentang sejarah dan sistem kepemiluan menjadi bekal penting dalam menjalankan tugas pengawasan.
“Sebagai komisioner dan pegawai yang bekerja di lembaga pengawas pemilu, kita harus memahami pemilu dari berbagai sudut. Bukan hanya tentang kapan pemilu dilaksanakan, tapi juga tentang fungsi dan maknanya bagi masyarakat,” ujar Sulastio.
Ia menjelaskan, pemilu bukan sekadar ajang lima tahunan untuk memilih presiden atau anggota legislatif, tetapi memiliki fungsi yang jauh lebih luas. Hasil pemilu menentukan arah kebijakan publik, termasuk di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
“Pemilu itu bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana suara rakyat dikonversi menjadi kebijakan. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa memberikan suara berarti ikut menentukan masa depan,” tambahnya.
Sulastio juga mengulas perbedaan sistem pemilu dari masa ke masa, termasuk sistem proporsional dengan daftar calon terbuka yang kini digunakan di Indonesia. Menurutnya, memahami sistem konversi suara menjadi kursi legislatif merupakan hal yang mendasar bagi setiap pengawas pemilu.
Kegiatan Selasa Berwawasan (Selaw) ini diharapkan dapat menjadi ruang belajar bersama bagi seluruh jajaran Bawaslu Kota Depok untuk terus memperkaya pengetahuan dan memperkuat kapasitas pengawasan menuju pemilu yang berintegritas.
Penulis : M. Yudha Aldino
Editor : Azis Nur Fadillah
Gambar : Tangkapan Layar Youtube Watchdog Image