Lompat ke isi utama

Berita

Kesbangpol Depok Gelar Sosialisasi, Bawaslu Bahas Kerawanan Pilkada Tahun 2024

ketua di bojong

Ketua Bawaslu Kota Depok, Fathul Arif Saat Memaparkan Titik Kerawanan Pilkada 2024, di Kelurahan Bojong Pondok Terong, Cipayung Depok, Rabu (24/07/2024).

Depok - Ketua Bawaslu Kota Depok, Fathul Arif, terus menyampaikan peran, tugas, dan fungsi Bawaslu serta mengidentifikasi titik-titik kerawanan saat Pilkada berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu dan pengalaman pemilu sebelumnya. Fathul Arif menjadi narasumber dalam kegiatan Kesbangpol Kota Depok yang bertajuk "Sosialisasi tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024" di Kantor Kelurahan Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok. Adapun peserta sosialisasi ini merupakan para RT, RW, Karang Taruna, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Kelurahan Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, pada Rabu (24/07/2024).

Dalam paparannya, Fathul Arif menekankan beberapa poin penting terkait potensi kerawanan dalam Pilkada:

Hoaks dan Ujaran Kebencian: Pada masa kampanye, media sosial akan dipenuhi dengan informasi yang berpotensi hoaks dan ujaran kebencian. Ini menjadi ranah Bawaslu untuk menindak. "Jika Bapak Ibu melihat ada ujaran kebencian yang keterlaluan dan menimbulkan keonaran, silakan laporkan ke Bawaslu," ujarnya.

Netralitas ASN, TNI, dan Polri: Netralitas ASN, TNI, dan Polri menjadi perhatian penting. Meskipun ASN memiliki hak pilih di bilik suara, mereka harus tetap netral di luar itu. "Jika Bapak Ibu menemukan dugaan pelanggaran netralitas ASN, juga bisa dilaporkan ke Bawaslu Kota Depok," tegas Fathul.

Politik Uang: Berdasarkan hasil survei Voxpol, 30-31 persen publik menganggap politik uang mempengaruhi seseorang dalam memilih berdasarkan politik uang. "Kami berharap Bapak Ibu bukan bagian dari 30-31 persen itu. Karena dalam aturan yang berlaku, jika terbukti yang memberi dan menerima akan ada sanksinya," jelas Fathul.

Penyusunan Daftar Pemilih: Saat ini adalah tahap pencocokan dan penelitian. Kerawanan yang ditemukan adalah masih adanya satu keluarga yang terdaftar di TPS berbeda berdasarkan kartu keluarga juga TPS yang jauh dari kediaman pemilih.

Fathul Arif juga menekankan pentingnya pencegahan dan deteksi dini kerawanan pemilu dan Pilkada. "Kami berharap Bapak Ibu menjadi pengawas partisipatif dalam mengawal Pilkada ini," ajaknya.

Dengan kegiatan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat lebih memahami tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilu dan Pilkada, serta turut berperan aktif dalam mengawasi Pilkada yang jujur, adil, dan demokratis di Kota Depok.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Cipayung Hasan Nurdin, Lurah Bojong Pondok Terong Adi Supriyadi, dan Kabid Kesbangpol Taufik. (mya)

 

 

kes1

Penulis : M. Yudha Aldino

Foto : Kesbangpol Depok

Editor : Fathul Arif

Tag
Bawaslu Kota Depok
Pilkada 2024
Pengawas Partisipatif
Kesbangpol Kota Depok
Sosialisasi
Kerawanan Pilkada