Lompat ke isi utama

Berita

Evaluasi Pencegahan dan Pengawasan Pemilu, Bawaslu Jabar Beberkan Data, Guna Strategi Bawaslu Kab/Kota dalam Pilkada 2024

Evaluasi Pencegahan

Pembukaan kegiatan Evaluasi Pencegahan dan Pengawasan Pemilu 2024 di Kuningan, (30/05/2024).

Kuningan - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat menggelar rapat yang bertajuk evaluasi pencegahan dan pengawasan tahapan pemilihan umum tahun 2024 di Kuningan, Kamis (30/05/24).

Poin-poin penting evaluasi pemilu 2024 selanjutnya dibeberkan secara gamblang oleh komisioner Bawaslu Provinsi Jawa Barat yang hadir.

Pertama, Koordinator Divisi (Kordiv) Humas, Data dan Informasi Bawaslu Provinsi Jabar Muamarullah mengatakan lembaga akan disebut kuat bila indikatornya yaitu data. "Ketika data diminta, jangan sampai data yang diminta itu tertahan di bawah. Jangan sampai ada penyumbatan data dalam hierarki dan saat diminta data seluruh tingkatan harus sudah siap, kata Muamarullah.

Sisi lain, Kordiv. Hukum dan Diklat Bawaslu Provinsi Jabar, Usep Agus Zawari menyebut, menjelang H-1 pungut hitung banyak sekali hal yang kita lihat kecurangan. "Kita adalah pelaksana aturan, kita harus jujur apakah sudah kita ukur seberapa berhasil tingkat keberhasilan dari sosialisasi tersebut," kata Usep.

"Dalam evaluasi ini kita ukur di masing- masing Kabupaten Kota dalam bentuk yang sudah diputuskan Bawaslu RI 37 kegiatan, serta evaluasi substansi apakah dari semua bentuk itu output dan outcomenya ada. Isu netralitas, money politics dan hoaks kami berharap terumuskan model pencegahan efektif dan efisien," tutup Pria asal Cianjur tersebut.

Selain evaluasi, apresiasi ditujukan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Barat pun terlontar dari Nuryamah selaku Kordiv. yang mengampu Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Jabar.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih setinggi tingginya dari mulai tahapan yang dilewati memang kita sudah memaksimalkan secara manusia, ihktiar ini menjadi maksimal tetapi tentu ada kendala kekurangan, tetapi dalam pilkada ini menjadi sesuatu yang harus diperbaiki. Tentu ini sekaligus merefleksikan yang tentu harus kita perbaiki pada pemilihan 2024. Terpenting adalah kita sudah ikhtiar maksimal, tutur Nuryamah.

"Kedua, saya berterima kasih atas pengumpulan data pemilih yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat dan insyallah Provinsi Jabar hari ini akan mengirimkannya kepada Bawaslu RI," ucap Teh Nuri sapaan sehari-harinya.

Terakhir, Ketua Bawaslu Provinsi Jabar Zacky Muhammad Zam Zam juga melontarkan data terkait pencegahan dan pengawasan selama pemilu sebelumnya. Sejumlah 10.912 aktifitas pencegahan sudah dilakukan. Sedangkan hasil pengawasan aktif terdapat 487 perkara yang terdiri 303 laporan dan 184 temuan.

"Satu sisi dalam aspek literasi dan partisipasi masyarakat meningkat karena kecenderungan masyarakat sudah lebih berani dalam melakukan pelaporan, namun disisi lain kita juga harus melakukan evaluasi, kita harus bisa memproyeksikan kerja kerja pencegahan dalam berbagai aspek apakah sudah maksimal," kata Zacky.

"Orang orang yang paling memahami dinamika adalah teman teman Kabupaten Kota sendiri. Proses pengawasan Pilkada perlu dipastikan sesuai ekspektasi agar melahirkan pemimpin daerah yang membawa perubahan di masing masing daerah," tutup Zacky.

Pemilu 14 Februari 2024 menjadi momen penting baik masyarakat dan juga penyelenggara seperti Bawaslu. Rapat ini terlaksana agar terciptanya rekomendasi dan kebijakan yang konstruktif untuk memperkuat Pencegahan dan Pengawasan, meningkatkan transparansi, terwujud strategi mutakhir dalam pencegahan dan pengawasan  dan memastikan keadilan dalam proses pemilu. (mya)

Penulis : M. Yudha Aldino

Foto : Bawaslu Jabar

Tag
Evaluasi Pemilu
Pemilu 2024