Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Depok Gandeng Penyuluh Agama untuk Kawal Demokrasi Pilkada 2024

sosparmas penyuluh agama

Pembukaan kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif penyuluh agama kawal demokrasi pada pemilhan serentak 2024 di Wisma Makara UI, Depok, Kamis (17/10/2024). Dokumentasi : M. Yudha Aldino/Humas Bawaslu Kota Depok

Depok – Bawaslu Kota Depok bekerja sama dengan penyuluh agama se-Kota Depok untuk mencegah pelanggaran Pilkada 2024, khususnya terkait isu Suku, Agama, Ras, Antar Golongan (SARA), politisasi agama, dan hoaks. Kegiatan bertajuk Sosialisasi Pengawasan Partisipatif ini digelar pada Kamis (17/10/2024) di Wisma Makara Universitas Indonesia, Kota Depok.

Acara ini dibuka oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kota Depok, Andriansyah, yang didampingi oleh Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Depok, Ahmad Fakhruddin Murodih. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif penyuluh agama dalam membantu pengawasan pelaksanaan Pilkada.

Ahmad Fakhruddin Murodih, Ketua IPARI Kota Depok, menjelaskan bahwa suhu politik nasional masih terasa panas pasca-Pilpres, dan kini kembali memanas dengan digelarnya Pilkada serentak. “Mesin-mesin partai politik belum sempat dingin, kini kembali bergemuruh menyambut pemilihan kepala daerah serentak,” ungkapnya. Ia juga menyebutkan bahwa orasi-orasi politik yang menggema mengingatkannya pada semangat juang Bung Tomo, meskipun tantangan yang dihadapi saat ini lebih kepada kemiskinan, ketimpangan sosial, dan pengangguran.

penyuluh agama depok
Ahmad Fakhruddin Murodih, Ketua IPARI Kota Depok

Lebih lanjut, Murodih menekankan peran strategis penyuluh agama dalam menjaga harmonisasi dan kedamaian selama Pilkada. “Penyuluh agama harus tetap netral dan berperan menciptakan Pilkada yang damai dengan pendekatan agama,” ujarnya. Penyuluh agama tidak hanya berkewajiban memberikan ceramah, tetapi juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban selama proses demokrasi berlangsung.

Sementara itu, Andriansyah dari Bawaslu Kota Depok menekankan bahwa keterlibatan penyuluh agama sangat diperlukan untuk menjaga demokrasi yang bersih dan adil. "Penyuluh agama diharapkan berperan penting dalam menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat," ujarnya. Andriansyah menegaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam Pilkada adalah isu SARA, dan penyuluh agama diharapkan mampu membantu meredam isu tersebut.

"Isu-isu SARA kerap muncul dalam Pilkada sebelumnya. Kami berharap penyuluh agama dapat membantu meredam isu tersebut melalui pesan-pesan keagamaan yang membawa kedamaian," tambahnya. Selain itu, Andriansyah menekankan pentingnya kerja sama antara Bawaslu dan para penyuluh agama untuk menjaga jalannya demokrasi yang bersih dan adil.

"Kami berkomitmen memberikan sosialisasi untuk pesta demokrasi ini, khususnya dalam memilih kepala daerah di Kota Depok. Dengan pengawasan yang baik serta dukungan dari penyuluh agama, kita bisa memastikan proses Pilkada berjalan dengan lancar dan pemilih dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak," tutup Andriansyah.

ipari
foto bersama

Penulis dan Foto : M. Yudha Aldino

Editor : Andriansyah

Tag
Penyuluh Agama Kawak Demokrasi
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Bawaslu Kota Depok
Isu SARA
Pilkada 2024